KOTA MALANG - Rezki Syarifudin merupakan mahasiswa Universitas Musamus Merauke yang sedang melakukan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Brawijaya. Rezki sendiri adalah mahasiwa Administrasi Publik di Universitas asalnya. Sudah selama sebulan ini, Rezki telah melaksakan kegiatan akademiknya di Universitas Brawijaya, Malang.
“Kami pasti oleh Kajur (ketua jurusan) kami untuk memilih UB, dan kebetulannya juga kota malang yang terkenal dengan wisata dan kulinernya yang murah meriah.”, jelasnya.
Selama di Malang ini, Rezki yang merupakan mahasiswa Administrasi Publik di kampus asalnya justru memilih lintas jurusan dengan mata kuliah Ilmu Hukum. Rezki mengambil mata kuliah Ilmu hukum karna mata kuliah ini yang paling berkaitan dengan jurusannya.
“Kami memilih mata kuliah lintas jurusan yaitu Ilmu Hukum, karna untuk mata kuliah di jurusan asal (administrasi Publik) hanya menyediakan 1 mata kuliah, yang ternyata kami sudah ambil disemester sebelumnya dari kampus Asal”, jelasnya.
Menurut Rezki, Kamis (6/10/2022) sistem perkuliahan di UB tidak berbeda jauh dengan UNMUS. Menurutnya yang membedakan hanya dari metode pembelajarannya. “Hanya saja metode pembelajarannya, untuk di UNMUS cara mengajar yang berbeda menyesuaikan tingkat pemahaman mahasiswanya, sedangkan di UB lebih meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa sehingga mahasiswanya lebih giat untuk memahami pembelajaran tersebut”, katanya.
Rezki merasa bahwa ia masih bisa menyesuaikan diri di Kota Malang ini. “Untuk cuacanya sendiri sangat berbeda jauh. sedangkan di Malang sendiri cuacanya dingin, meskipun hujan tetapi hawanya tetap panas”, ujarnya
Baca juga:
ITS Perkuat Kerja Sama dengan DUT Tiongkok
|
Selain itu kelas reguler, Rezki juga mengikuti mata kuliah Modul Nusantara. “Di Modul Nusantara sendiri, kami diajarkan tentang sejarah-sejarah Kota Malang seperti pergi ke beberapa tempat wisata, candi, museum dan tempat kuliner yg ada di Malang”, ujarnya.
Kegiatan ModNus ini juga menjadi pengalaman yang paling berkesan bagi Rezki. “Di ModNus bukan hanya mengenal sejarah Kota Malang, tapi juga penyembuhan. Setiap tempat yang kami kunjungi ada pelajarannya dan dapat mengenal tempat bersejarah, seperti Candi Sumberawan, Museum Brawijaya, dan waterpark”, pungkasnya. (nissa/VQ)